Rabu, 23 Februari 2011
Pengaruh Perdagangan Bebas Asia Terhadap lulusan Ekonomi
Pengaruh Perdagangan Bebas Di Tingkat Asia Terhadap Lulusan Ekonomi berdampak pada perdagangan bebas seluruh pasar dibenua asia tidak terkecuali diindonesia dan pengaruhnya juga berdampak pada lulusan sarjana ekonomi diindonesia. Hal ini dikarenakan perdagangan bebas yang semakin marak di Indonesia. Produk yang berasal dari luar negeri yang bebas masuk ke negara Indonesia dengan tidak ada batasannya sehingga semakin berkembang pesat di Indonesia. Dari perdagangan bebas itulah diharapkankan para sarjana ekonomi dapat bersaing dengan para sarjana ekonomi ;lainnya yang bukan berasal dari indonesia saja tentunya, karena para perusahaan asing tersebut bisa saja mengammbil tenaga kerja dari negara asal perusahaan tersebut. Para lulusan-lulusan ini diminta agar dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ekonomi di dalam negara ini sendiri.Maraknya barang-barang impor yang masuk ke negara ini membuat proses produksi di negara ini sedikit terhambat karena kurangnya minat pembeli untuk memakai barang produk hasil sendiri, maka dari itu para lulusan ekonomi diindonesia dituntuk agar cerdas dan dapat menjadikan barang atau produk asli buatan indonesia untuk bersaing diperdagangan bebas atau malah mengalahkan produk-produk buatan importir.
Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan sistem penjualan yang baik.Mempelajari bagaimana memuaskan para konsumen dengan barang-barang yang diproduksi sehingga membuat produk dalam negeri mampu bersaing dan disejajarkan dengan produk luar. Dengan cara membuat suatu produk yang terjamin mutu kualitasnya, beragam desain atau modelnya, awet dan yang paling penting adalah harga yang terjangkau dengan masyarakat kita. Contohnya produk-produk buatan cina, yang mampu menembus pasar diasia dan bersaing dengan produk dari jepang yang sudah jelas terbukti bahwa produk buatan jepang berkualitas tinggi. Selain itu dengan kita mpunyai lulusan ekonomi yang kompeten, negara di untungkan dengan adanya pemasukan devisa negara bila kita bisa mengirim para lulusan ekonomi untuk bekerja di luar negri.
Akan tetapi ada juga dampak negatif yang dihasilkan dari perdagangan bebas ini.Yaitu berkurangnya minat konsumen untuk menggunakan produk dalam negeri.Ini membuat para produsen-produsen dalam negeri kalah bersaing sehingga membuat mereka mengalami kerugian yang cukup besar,dikarenakan adanya ketimpangan dalam segi perekonomian negara. Lulusan ekonomi harus mampu membuat konsumen percaya bahwa produk dalam negri mampu bersaing dengan produk-produk luar, dengan kualitas dan harga yang terjangkau deengan masyarakat. Dengan itu kita bisa membuktikan bahwa produk-produk buatan anak bangsa tidak kalah dengan produk-produk import dan kita bisa menikmati hasil buatan kita sendiri. I love produk indonesia.
SIAPA SAYA??
SIAPA SAYA??
Saya adalah muhamad sofyan,saya lahir pada 11 november 21 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1989. Saya dilahirkan dikeluarga yg boleh dibilang sederhana,dibesarkan oleh ayah bernama Muhayar dan seorang ibu bernama siti karlina. Saya anak ke-2 dari 4 bersaudara, 1 kaka laki-laki, 1 adik laki-laki dan 1 adik perempuan. Saya lahir disalah satu rumah sakit dijakarta karena saya memang asli dari daerah ini. Berada atau tinggal dilingkungan yang mayoritas masyarakatnya berbudaya betawi menjadikkan saya seorang yang ceria/suka bercanda dengan teman-teman saya. Saya adalah saya,yaa walaupun kadang ada yang tersinggung dengan omongan atauu kata-kata saya, maklum kalau orang betawi kata orang-orang klo ngomong ceplas-ceplos, tapi beruntungnya saya teman-teman saya sudah tau karakter atau watak dari sifat saya.
Dimulai dari pendidikan pertama saya disebuah taman kanak-kanak yang bernama TK Harapan utama. Saya berada disana selama 1 tahun dikelas 0 besar, lalu saya melanljutkan ke sebuah sekolah dasar SDN 01 pagi, saya berada disana selama 6 tahun lamanya. Selesai saya disekolah dasar dengan nilai ujian yang cukup baik lalu saya melanjutkan kesekolah menengah pertama negri yaitu SMPN 166 jakarta dan sama dengan orang yang lain pada umumnya saya berhasil lulus dalam waktu 3 tahun dan alhamdulillah saya juga lulus dengan hasil yang yaa cukup memuaskan lah dengan diterimanya saya di SMAN 60 jakarta yang tepatnya berada diwilayah bangka,kemang timur. Disana juga saya berada selama 3 tahun sama seprti orang-orang pada umumnya.
Sekarang saya berada dillingkungan universitas gunadarma, sudah 3 tahun saya menjalani pendidikan di gunadarnma ini tepatnya semester 6 yang insya allah selesai dalam satu tahun lagi bila tidak ada kendala disini,amin. Saya mengambil jurusan manajemen ekonomi yang mudah-mudah dapat bermanfaat untuk masa depan saya nantinya, Disini saya mendapatkkan teman-teman yang lebih beragam lagi, dari beragam daerah, suku dan lain-lain. Saya bersyukur bisa masuk keperguruan tinggi ini.saya rasa sudah cukup perkenalan tentang siapa saya. Dan mungkin saya bisa menulis lebih banyak lagi nanti dengan pengalaman saya yang bertambah.
Perbedaan penulisan ilmiah,non ilmiah dan tidak ilmiah
Perbedaan penulisan ilmiah,non ilmiah dan tidak ilmiah
Karya Ilmiah
Karya ilmiah lazim juga disebut karangan ilmiah. Lebih lanjut, Brotowidjoyo menjelaskan karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah biasa dijadikan acuan (referensi) ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Isi (batang tubuh) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Menurut John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah, yaitu:
(1) mengenali dan merumuskan masalah
(2) menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis
(3) merumuskan hipotesis atau dugaan hasil sementara
(4) menguji hipotesis
(5) menarik kesimpulan.
Ciri Karya Ilmiah
Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Objektif.
2.Netral.
3.Sistematis.
4.Logis.
5.Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan).
6. Tidak Pleonastis
7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.
1. Karya Ilmiah Pendidikan
Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:
a. Paper (Karya Tulis).
b. Pra Skripsi
c. Skripsi
d. Thesis
e. Disertasi
2. Karya ilmiah Penelitian.
A, Makalah seminar.
1. Naskah Seminar
2. Naskah Bersambung
B. Laporan hasil penelitian
Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.
C. Jurnal penelitian
Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue dan mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional berupa ISSN (international standard serial number).
Perbedaan antara penulisan ilmiah dengan non ilmiah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat:
(1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
(2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
(3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif
(4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
1.ditulis berdasarkan fakta pribadi,
2.fakta yang disimpulkan subyektif,
3.gaya bahasa konotatif dan populer,
4.tidak memuat hipotesis,
5.penyajian dibarengi dengan sejarah,
6.bersifat imajinatif,
7.situasi didramatisir,
8.bersifat persuasif.
9.tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.